Senin, 22 Agustus 2016

DESA TANPA KASUR ( KASURAN )




DESA TANPA KASUR
KASURAN

1.     Pengenalan
           Indonesia adalah negara besar yang membentang dari Sabang sampai Merauke yang memiliki beribu-ribu pulau, keanekaragam kekayaan, menjadikan masyarakat Indonesia yang hidup di berbagai pulau itu mempunyai ciri dan coraknya masing-masing perbedaan ciri dan corak ini tidak hanya terjadi antarpulau juga antardaerah.Di pulau Jawa khususnya Yogyakarta terdapat sebuah desa yang sangat unik, dan masih memegang budaya lokal yg sangat kental. Desa itu akrab dikenal dengan sebutan “Desa Kasuran”.
            Masyarakat di desa tersebut sangat teguh memegang adat dan tradisi leluhurnya. Maksudnya, penghuninya hidup jauh dari kemewahan dan menerapkan pola hidup, sederhana seperti diwariskan oleh leluhurnya dari generasi ke generasi. Oleh karena itu,jangan heran jika di desa  ini tidak ditemukan kasur sebagai alas tidur.Desa Kasuran  merupakan desa dengan suasana alam dan tradisi. Itulah keunikan dari desa tersebut yang menjadi daya tarik tersendiri sehingga masuk dalam salah satu kategori desa terunik di dunia.

2.     Baiklah, berikut merupakan pengenalan Desa Kasuran yang berupa gambar atau :
Pintu gerbang tuk memasuki desa kasuran


Salah seorang warga memperlihatkan tempat tidurnya


  
3.     SEJARAH DESA KASURAN

Dusun Kasuran merupakan salah satu daerah unik di tanah air. Di dusun yang masuk wilayah Sleman ini, seluruh penduduknya tidur tanpa kasur. Wartilah yang mendapat cerita secara turun-temurun, larangan tidur di kasur itu merupakan perintah Sunan Kalijaga. Menurut cerita para sesepuh, suatu ketika, Sunan Kalijaga singgah di Dusun Kasuran. Penyebar Islam pada zaman Kerajaan Demak itu mampir di kawasan Grogol, tidak jauh dari Kasuran, saat waktu Duhur. Ketika akan berwudu, dia tidak menemukan air. Lantas, Sunan Kalijaga menghantamkan tongkatnya ke tanah dan secara ajaib air keluar dari tanah. ”Mata air tersebut lalu dinamakan Tuksibeduk,” kisah Wartilah.

Sesudah salat, lanjut dia, sang sunan merasa lelah dan akhirnya mampir di Dusun Kasuran. Di sana, dia meminta pada sesepuh Dusun Kasuran, Kiai dan Nyai Kasur, untuk menyediakan kasur buat beristirahat sejenak. Setelah segar kembali, sunan berpesan pada Kiai dan Nyai Kasur agar menyuruh penduduknya untuk tidak bermalas-malasan, apalagi tidur di kasur. ’’Anak cucu saya jangan tidur di kasur. Boleh tidur di kasur kalau kesaktiannya sudah sepadan atau melebihi saya,” ujar Warsilah menirukan ucapan Sunan Kalijaga seperti yang dituturkan turun-temurun.

Sejak saat itu, seluruh penduduk Dusun Kasuran memegang erat kepercayaan tersebut. Mereka tidak pernah tidur di kasur.

4.     KONDISI ALAM
Desa Kasuran merupakan salah satu desa yang  termasuk dalam kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta, Indonesia.  Desa Kasuran berada di daerah dataran rendah. Ibukota Kecamatannya ( Seyegan ) berada pada ketinggian 165 meter di atas permukaan laut. Suhu tertinggi yang tercatat adalah 32 °C dengan suhu terendah 22 °C.  Bentangan wilayah di  Desa Kasuran berupa tanah yang datar dan berombak serta sedikit yang berbukit.

5.     FLORA
Salah satu flora identitas Desa Kasuran, Sleman yakni Salak Pondoh :




Salak Pondoh (Sallaca edulis Reinw cv Pondoh) dalam kajian ilmiah termasuk divisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dengan sub divisi Angiospermae (berbiji tertutup).  Sedangkan klasifikasi kelasnya adalah Monocotyledoneae (biji berkeping satu), yang termasuk bangsa Arecales, suku Arecaceae Palmae (keluarga Palem) dan marga Salacca jenis Salacca edulis Reinw dengan anak jenis Salacca edulis Reinw cv Pondoh. Tanaman ini dipilih menjadi flora identitas Kabupaten Sleman karena merupakan jenis tanaman Salak khas di wilayah Sleman dan telah menjadi kebanggaan masyarakat Sleman.

6.     FAUNA


Salah satu fauna identitas dari desa Kasuran, Sleman yakni Burung Punglor :
Burung Punglor (Zootheria Citrina) yang tergolong Vertebrata marga Zootheria, bangsa passeriformes, suku Turdidae, dan kelas Aves ini memiliki bulu yang indah. Habitat Punglor adalah hutan sekunder dataran rendah dan dataran yang memiliki ketinggian hingga 900 M di atas permukaan air laut.
Di wilayah Sleman, burung yang bersuara merdu ini berhabitat kebun Salak Pondoh. Dengan makanan utama cacing tanah dan kumbang. Punglor merupakan predator bagi hama tanaman Salak Pondoh.

           






Tidak ada komentar:

Posting Komentar